Sekitar pukul 3 pagi aku terbangun dan ternyata sudah sampai di Stasiun Semarang Tawang. Dan Mas yang duduk disamping aku turun. Kami pun langsung melonjorkan kaki kami kesana hahaha, satu pemikiran ternyata. Perjalanan pun dilanjutkan. Aku terbangun lagi, sekitar pukul 5 atau setengah 6 pagi, sinar matahari mulai memaksa masuk ke dalam kereta lewat jendela kaca. Ku naiki sedikit penutup jendela dan membiarkan kedua mataku menerima sinar matahari itu. Cuma satu kata yang terlintas saat mataku sudah mulai tersadar, SUBHANALLAH. Keren banget, langsung kuambil handphone dan mulai merekam dan instastory ahahah #anakekinian. Masih sekitar 1 jam untuk sampai di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Inginku lanjutkan tidur, namu tidak bisa sedangkan Puput dan Enno masih terlelap dalam mimpinya. Pandangan mataku menatap keluar jendela, sesekali aku melihat jalanan, perumahan, kebun orang dan lainnya. Beberapa warga lokal sudah memulai aktivitasnya, ada yang bekerja, mengantar anaknya sekolah, m
22 November 2018 – pukul 16.30 Pulang kantor langsung pulang cepat ke rumah dan packing. Hahahaha, iya dan aku belom packing untuk perjalanana selama 4 harian. Sampai di rumah sekitar pukul 17.30, aku langsung membuka list pakaian dan barang yang aku bawa, aku mengambil koper dan memasukkan pakaian yang aku gunakan per hari ke dalam travel pouch agar tidak berantakan dan mudah dalam mengambil saat berganti pakaian. Aku susun semua pakaian dan perlengkapan ke dalam koper, dan sekali lagi checklist apakah ada yang tertinggal atau tidak. And DONE... I’m ready, bismillah. Aku langsung menghubungi Puput dan janjian bertemu untuk berangkat bersama ke Stasiun Gambir. Aku pamitan orang tua dan meminta didoakan agar perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan. Oia, total kita berempat, karna teman Puput nambah 1 orang. Namun, teman Puput yang bernama Tika ini berangkat terlebih dahulu. Aku, Puput dan Enno bertemu di Stasiun Gambir. Kereta kami berangkat pukul 21:30. Sesampainya disana, ak