Langsung ke konten utama

Packing


22 November 2018 – pukul 16.30
Pulang kantor langsung pulang cepat ke rumah dan packing. Hahahaha, iya dan aku belom packing untuk perjalanana selama 4 harian. Sampai di rumah sekitar pukul 17.30, aku langsung membuka list pakaian dan barang yang aku bawa, aku mengambil koper dan memasukkan pakaian yang aku gunakan per hari ke dalam travel pouch agar tidak berantakan dan mudah dalam mengambil saat berganti pakaian. Aku susun semua pakaian dan perlengkapan ke dalam koper, dan sekali lagi checklist apakah ada yang tertinggal atau tidak. And DONE... I’m ready, bismillah. Aku langsung menghubungi Puput dan janjian bertemu untuk berangkat bersama ke Stasiun Gambir. Aku pamitan orang tua dan meminta didoakan agar perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan. Oia, total kita berempat, karna teman Puput nambah 1 orang. Namun, teman Puput yang bernama Tika ini berangkat terlebih dahulu. Aku, Puput dan Enno bertemu di Stasiun Gambir. Kereta kami berangkat pukul 21:30. Sesampainya  disana, aku pun langsung ke CTM alias cetak tiket mandiri. Tiket kereta api sudah ditangan, next beli makan atau cemilan karna aku belum sempat makan apapun. Semua sudah siap, langsung menuju petugas untuk di cek kereta dan kartu identitas diri. Aman semua, tanpa ada kesalahan, langsung naik ke lantai 2 dan belok kiri. Dan kita menunggu kedatangan kereta Argo Bromo Anggrek, kami menunggu kurang lebih 5-10 menit kalo tidak salah. Tak lama kemudian terdengar suara petugas stasiun yang memberitahu bahwa kereta Argo Bromo Anggrek sudah datang. Salahnya kami disini adalah tidak menunggu dekat pintu kereta gerbong yang kami naiki. Jadi, saat kereta datang kami berjalan cepat agar tidak ketinggalan kereta. Ketemu gerbong yang akan kami naiki, yaitu gerbong 8 yang pemandangannya bisa liat langsung Monas dengan cahaya yang berubah-ubah warna. Koper kunaiki duluan dan kaki kupijakkan ke lantai gerbong 8 untuk pertama kali dengan mengucap Bismillah. Ku cari nomor bangku yang sesuai dengan tiket yang kami pesan agar tidak tertukar dengan penumpang yang lain dan juga menaikkan koper kami ke cabin kereta. Tempat duduk keberangkatan kami berdekatan dan enakan duduk di eksekutif bangku bisa diputar, jadi kami bertiga bisa duduk berhadapan, selain itu dapat bantal dan selimut. Ada drama kecil di tempat duduk kita, tempat duduk samping aku ditempati oleh seorang Kakek, seperti berangkat bersama keluarga besar dia juga karna tempat duduk disebrangnya juga memanggil-manggil Kakek tersebut.
Kakek    : “Ko duduknya muter gini sih, enak banget” (sambil nunjuk bangku aku, Puput dan Enno dan nada yang cukup kesal menurutku)
Kita hanya diam saja, toh kita ga salah menurut aku. Emang mau berhadapan biar deket.
Kakek    : “Gini nih,kalo nyuruh orang mesen, duduknya ga bisa deketan sama keluarga”
Kita lirik satu sama lain dan berkomunikasi dengan suara kecil.
Kakek    : “ Mas pindah aja bisa? Saya mau duduk disini saja sama keluarag sama” (meminta seorang anak muda yang aku kira keluraga ternyata bukan hahaha, tapi nadanya agak memaksa).
Masnya pun manut aja, mungkin dia ga mau ribet juga. Oke, harusnya clear dong. Belum genkssss, si Kakek masih berulah dengan alasan, jika dia duduk disitu ga nyaman lah, ga  bisa sholat, ga bisa selonjoran dan sebagainya. Kami pun hanya, apaan sih Kek. Ya mungkin dia sudah tua dan maunya diturutin tapi menurut aku menganggu. Asli, ga boong. Ujung”nya si Kakek pindah tempat duduk lagi entah kemana -__-.
Kereta pun mulai melaju secara perlahan menuju Surabaya Pasar Turi. Kereta yang kami naiki hanya berhenti di 3 stasiun kalo ga salah, yaitu : Cirebon, Semarang Tawang dan Surabaya Pasar Turi. Cemilan pun ku makan sambil menonton film. Makin malam, rasa kantuk pun datang. Ku coba atur posisi agar tidurku terasa nyenyak. Night....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Morning Surabaya - 23 November 2018

Sekitar pukul 3 pagi aku terbangun dan ternyata sudah sampai di Stasiun Semarang Tawang. Dan Mas yang duduk disamping aku turun. Kami pun langsung melonjorkan kaki kami kesana hahaha, satu pemikiran ternyata. Perjalanan pun dilanjutkan. Aku terbangun lagi, sekitar pukul 5 atau setengah 6 pagi, sinar matahari mulai memaksa masuk ke dalam kereta lewat jendela kaca. Ku naiki sedikit penutup jendela dan membiarkan kedua mataku menerima sinar matahari itu. Cuma satu kata yang terlintas saat mataku sudah mulai tersadar, SUBHANALLAH. Keren banget, langsung kuambil handphone dan mulai merekam dan instastory ahahah #anakekinian. Masih sekitar 1 jam untuk sampai di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Inginku lanjutkan tidur, namu tidak bisa sedangkan Puput dan Enno masih terlelap dalam mimpinya. Pandangan mataku menatap keluar jendela, sesekali aku melihat jalanan, perumahan, kebun orang   dan lainnya. Beberapa warga lokal sudah memulai aktivitasnya, ada yang bekerja, mengantar anaknya sekolah, m

Salam Kenal

Olaaa Setelah sekian lama tidak menulis lagi, mulai hari ini akan aku mulai.... Perkenalkan nama aku Angga Risky Margiyanti. First time orang mendengar namaku tanpa ada kata “Margiyanti” aku jamin 100% akan berfikir aku adalah cowok. But, it’s wrong !!! Aku cewek tulen yaa hahaha. Nama panggilan aku tergantung lokasi dan circle. Tapi untuk disini, cukup panggil aku Riri aja. Untuk kali ini aku bikin tulisan yang berisikan tentang perjalanan liburan aku. Mungkin bakal bosenin sih dan pastinya masih cupu banget, tapi gapapa lah ya buat ngisi waktu luang dengan menulis.